Jakarta, Senin 26 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Masih banyak yang anggap UMKM itu “bisnis kecil-kecilan”. Padahal, sektor ini adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja (Data KemenKopUKM, 2024).
Masalahnya, banyak pelaku UMKM merasa jalan di tempat. Usaha terus berjalan, tapi tidak benar-benar naik kelas. Lalu, bagaimana caranya agar UMKM bisa tumbuh tanpa harus tunggu investor besar?
Naik Kelas Bukan Soal Punya Cabang Banyak
Naik kelas UMKM artinya bertransformasi ke arah yang lebih profesional dan berkelanjutan. Ini bisa dilakukan secara bertahap, tanpa harus punya modal ratusan juta. Fokusnya ada di sistem, mindset, dan konsistensi.
Strategi Naik Kelas untuk UMKM: Mulai dari yang Paling Realistis
1. Catat Keuangan dengan Disiplin
Ini langkah awal yang WAJIB. Banyak UMKM gagal tumbuh karena keuangannya tidak jelas. Gunakan aplikasi sederhana seperti BukuKas, Moota, atau bahkan Google Sheets untuk mulai memisahkan uang bisnis dan pribadi.
2. Daftar Legalitas Usaha
Jangan anggap sepele. Punya NIB (Nomor Induk Berusaha) membuka akses ke program pemerintah, pelatihan, hingga pembiayaan dari bank dan fintech. Prosesnya mudah lewat OSS.go.id dan GRATIS.
3. Bangun Branding yang Jelas
Brand bukan cuma logo. Tapi juga suara, nilai, dan cara kamu berkomunikasi dengan pelanggan. UMKM dengan identitas kuat lebih mudah dipercaya, direkomendasikan, dan dikenali.
4. Masuk ke Ekosistem Digital
Mulailah dari media sosial, lalu lanjut ke marketplace, dan akhirnya punya toko online sendiri. Jangan ragu manfaatkan platform seperti TikTok Shop, Shopee, Tokopedia, sampai fitur katalog WhatsApp.
5. Ikuti Pelatihan dan Komunitas Bisnis
Ilmu adalah aset utama. Banyak pelatihan gratis dari Kementerian Koperasi, Kemenkeu, hingga komunitas seperti TDA, Ruang Pengusaha, dan Komunitas UMKM Naik Kelas. Teman seperjalanan bisa bantu buka peluang baru.
UMKM Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman
Tidak ada lompatan besar tanpa risiko. Tapi UMKM yang mau belajar dan beradaptasi terbukti mampu bersaing. Buktinya? Banyak brand lokal yang dulunya dimulai dari rumah kini ekspor ke luar negeri, seperti:
a. Sage Footwear dari Bandung.
b. Bite & Yum snack UMKM dari Surabaya.
c. Sukime Tea yang ekspor ke Korea dan Jepang.
Kuncinya bukan modal besar, tapi niat belajar, sistem yang rapi, dan keberanian promosi.
Kesimpulan
Jangan tunggu “rezeki nomplok” untuk bertumbuh. Mulailah dari hal kecil yang bisa dilakukan hari ini: catat keuangan, daftar legalitas, bangun branding, dan cari ilmu. Konsistensi akan bawa bisnismu ke level baru.
Hive Five News | Ruang Belajar UMKM untuk Bisnis yang Tahan Uji Zaman. | Ikuti terus Hive Five untuk inspirasi, strategi praktis, dan kisah sukses UMKM yang berani naik kelas dari kecil tapi yakin.